Oleh: kurniawan007 | 22 November 2009

Arti Nama Bulan dalam Tahun Hijriyah dan Masehi

Berdasarkan beberapa artikel yang saya dapat tahun pertama dalam kalender Islam atau Hijriyah adalah pada masa hijrahnya Rasulullah SAW Kalender hijriyah sebenarnya telah lama ada sebelum diutusnya Rasulullah saw. sebagai nabi dan rasul. Adapun Khalifah Umar bin Khattab r.a. hanya menetapkan hitungan tahunnya saja.

Sebelumnya, orang arab pra kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah di tahun gajah.

Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan.

Khalifah Umar r.a. lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a.

Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengankatan Muhammad saw. menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).

Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah SAW.

Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.

Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan, dinamai demikian karena pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti membakar kulit rasanya.

Lengkapnya, inilah Nama-nama Bulan Dalam Kalender Hijriyah dan artinya.

  • Muharram (yang diharamkan atau yang menjadi pantangan)

Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai masa awal Islam.

  • Shafar (kosong)

Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

  • Rabiu’ul Awal (rabi’ artinya menetap dan awal artinya pertama)

Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninggalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad Saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.

  • Rabi’ul Akhir (masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan)
  • Jumadil Awal (jumadi artinya kering dan awal artinya pertama)

Penamaan Jumadil Awal, karena bulan mi merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan.

  • Jumadil Akhir (musim kemarau yang penghabisan)
  • Rajab (mulia)

Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.

  • Sya’ban (berkelompok)

Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).

  • Ramadhan (sangat panas)

Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu ikarenakan peristiwa-penistiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.

  • Syawal (kebahagiaan)

Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.

  • Dzulqaidah (dzul artinya pemilik dan qa’dah artinya duduk)

Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.

  • Dzulhijjah (yang menunaikan haji)

Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.


Arti Nama-Nama Bulan di Tahun Masehi

  1. Januari terambil dari nama dewa norna “Janus” yang mempunyai dua wajah. Yang satu melihat masa yang telah lalu dan satu lagi menatap masa depan yang penuh rahasia.
  2. Februari berasal dari kata latin “Februna” yaitu pesta penyucian yang diselenggarakan tiap tanggal 15 Februari oleb banqsa Romawi Kuno.
  3. Maret awalnya tercantum sebagai bulan pertama dalam kalender Julian. Kemudian barulah urutannya pada bulan ketiga seperti sekarang ini. Terambil dan
    nama dewa perang “mars”.
  4. April ada yang mengatakan berasal dari nama dewa cinta Yunani “Aphrodite”.
  5. Mei konon berasal dari kata “Mob Mayesto” dewa musim semi. Pada bulan ini diadakan festival meriah dan pemilihan ratu dan raja.
  6. Juni terambil dari nama “Juno” dewi yang melambangkan kewanitaan dan kebahagiaan keluarga.
  7. Juli dipilih oleh penguasa Roma, Mark Antoni dan nama “Julius Caesar” (raja Roma), sebagai penghormatan bagi Caesar yang terbunuh oleh pengawalnya
    sendiri Brutus.
  8. Agustus penguasa Roma “Au-gustus” menyebut nama bulan kedelapan sesuai namanya sendiri.
  9. September berasal dari bahasa latin untuk angka ke-tujuh yaitu “Septa’. Tatkala pada abad 8 SM pembaqian satu tahun diubah dari 10 bulan menjadi 12
    bulan, September yang terletak di urutan ketujuh, kini menjadi bulan kesembilan.
  10. Oktober diambil dari bahasa Latin: octo yang berarti ”delapan” karena dahulu kala tahun bermula pada bulan Maret.
  11. November diambil dari bahasa latin untuk angka 9 “Novum’ Meskipun November (11) kini menjadi bulan ke-11, tapi namanya tidak diubah.
  12. Desember dari bahasa latin untuk angka 10, yattu “Decem”. Desernber adalah bulan yang ditutupi saiju dan es. Bulan ini dinamakan bulan suci karena
    upacara keagamaan Kristen yaitu peringatan  kelahiran Yesus Kristus yang disebut Natal.


Sumber:

Media Ummat Edisi 57; Halaman 5

http://azharsmp13.wordpress.com


Tanggapan

  1. terimakasih

  2. SALAM SEJAHTERA…….MMMM SAYDARA LUPA JELASKAN ARTI TAHUN MASEHI……YANG SAUDARA BAHAS MASIH SEBATAS BULAN2 DALAM TAHUN MASEHI………GINI BIAR SAYA YANG JELASIN…. TAHUN MASEHI ARTINYA TAHUN KELAHIRAN TUHAN YESUS KRISTUS……. TERHITUNG TANGGAL ANTARA TANGGAL 31 DESEMBER SAMPAI 1 JANUARI DIMANA DIYAKINI OLEH UMAT KRISTEN ROMA MULA-MULA SEBAGAI TANGGAL KELAHIRAN YESUS DENGAN PATOKAN TAHUN NOL (0) TETAPI SETELAH BERJALANNYA WAKTU DUNIA MENGAKUI TANGGAL 31 JANUARI SEBAGAI PERAYAAN PERGANTIAN TAHUN MAKA TERJADI PERGESERAN MAKNA NATAL MULA-MULA……..KARENA KETENTUAN TANGGAL KELAHIRAN YESUS TIDAK DICANTUMKAN DALAM ALKITAB MAKA ORANG KRISTEN ROMA ABAT PERTENGAHAN MEMINDAHKAN HARI RAYA NATAL 31 DESEMBER KE TANGGAL YANG HANYA BERBEDA 1 MINGGU YAITU TANGGAL 25 DESEMBER………..ARTI KATA MASEHI SENDIRI DI SINI ADALAH MESIAS (MASEHI) YANG ARTINYA RAJA PENYELAMAT, YANG DIURAPI, BAPA YANG KEKAL, RAJA DAMAI, ALLAH YANG PERKASA. JADI KALO UMAT ISLAM MERAYAKAN TAHUN BARU BERARTI JUGA SUDAH MENGAKUI HARI KELAHIRAN RAJA PENYELAMAT DUNIA. TRIMS TUHAN YESUS BERKATI SAUDARA. AMIN

  3. Assalam untuk saudara…
    ISLAM mempunyai Tahun Baru sendiri yaitu di Bulan Muharram. Masalah yang anda utarakan kurang memberi alasan.Anda belum tahu makna tahun baru.Maknanya hanya satu kalimat yang akan saya jelaskan untuk mewakili smuanya,”Hari ini harus lebih baik dari kemarin yang sama artinya Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin”.Adapun cara orang masing-masing merayakannya sesuai persepsi sendiri karena Agama sudah membatasinya.Yang benar yaitu untuk semua tahun baru adalah melakukan renungan untuk apa yang harus ia lakukan di tahun berikutnya lebih baik dari sebelumnya.Tidak masalah di tanggal 1 Januari merayakan Tahun baru asal tidak aneh2(Sesuai Ajaran Agama Islam).

  4. Tahun Masehi diambil dari Kata Mesias.
    yg artinya : Juru S’lamat, Yang Di Urapi, Bapa Yang Kekal, Raja Damai, Allah Yang Perkasa.

    Tahun Masehi 01 di terhitung saat Yesus di bawa ke Bait Allah u/ di Sunat. di saat itulah ditetapkan 01 Januari 01. budaya masa lampau selalu menyunatkan anak yg baru lahir saat usia 8 hari. jika tgl 1 januari dihitung mundur 8 hari kebelakang, maka tepatlah tgl 25 Des. jadi, tepatlah tgl 25 Des hari datangan Yesus Kristus kedunia melalu kelahiran seorang bayi.

    salam kasih u/ smua.
    Kasih Setia Yesus Kristus Menyertai Kita S’mua. Gbu…

  5. Trims atas penjelasan kang Ipin.
    Menurut saya kita orang Indonesia walaupun mempunyai agama berbeda tetap harus menjunjung rasa toleransi umat beragama. Kalopun anda para umat kristiani merasa umat islam mengikuti tahun baru anda silahkan ingatkan para umat islam karena kita sama-sama manusia yang berarti “Insyan” atau pelupa. Kami sendiri sebagai umat islam yang memang “The Real Muslim” menyakini bahwa tahun baru kami jatuh pada tanggal 1 Muharram bukan 1 Januari. Dan makna Tahun Baru yaitu ”Hari ini harus lebih baik dari kemarin yang sama artinya Tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin” & Bukan Ajang Hura-hura.
    “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku” (Al-Imran:6)

  6. assalam bwt kita semua
    umat islam tidak mengikuti tahun orang kristiani,,tapi qt merayakan awal tahun,di tas sudah beda lagi kata2nya..qt gak usah saling menyinggung tapi meluruskan.qt punya kitap masing2 kan..kenapa qt harus saling meng olok2


Tinggalkan komentar

Kategori